Entri Populer

Kamis, 23 Desember 2010

PIDATO KETUA UMUM DPP PDI PERJUANGAN PADA PENUTUPAN KONGRES III PDI PERJUANGAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi kita semua
Om Swastiastu

Terimalah salam perjuangan kita,

Merdeka !!! Merdeka !!! Merdeka !!!
Saudara-saudara warga partai dan utusan Kongres yang berbahagia,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa, yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan bagi kita untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas dalam Kongres III yang sangat penting ini. Kita juga bersyukur karena telah dilapangkan jalan bagi kita, untuk menghasilkan berbagai keputusan yang bukan saja akan menentukan masa depan PDI Perjuangan, tapi juga bangsa dan negara Indonesia.
Pada kesempatan ini saya sekaligus ingin menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang mendalam atas kerja luar biasa utusan Kongres III yang telah menghasilkan keputusan-keputusan strategis. Saya juga ingin menyampaikan terimakasih dan mengungkapkan kebanggaan karena sekali lagi Kongres telah mempercayakan saya untuk kembali memimpin PDI Perjuangan untuk lima tahun ke depan. Kepercayaan dan tanggung-jawab ini, akan saya rawat dengan sebaik-baiknya.
Saudara-saudara,
Kongres telah memutuskan dengan sangat tegas sikap yang menjadi arah politik PDI Perjuangan. Kita telah memantapkan ideologi Pancasila 1 Juni 1945 sebagai jalan tunggal tanpa sedikitpun keraguan. Sebuah jalan bersama dan di tengah-tengah rakyat yang merupakan inti kekuatan kita, inti dari tugas sejarah kita. Kongres III juga telah menyempurnaan kerangka kelembagaan dan mekanisme kerja partai. Hal ini bisa menjadi wahana bagi PDI Perjuangan untuk menjawab persoalan-persoalan partai, masyarakat, bangsa, dan negara ke depan. Kongres bahkan telah menghasilkan program-program strategis guna meletakkan pondasi bagi perwujudan kembali Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berpekribadian secara kebudayaan. Program-program di atas adalah dasar bagi DPP partai dan jajarannya hingga ke anak ranting, dan pengelola partai di DPR RI maupun DPRD, dan eksekutif daerah dalam merumuskan kebijakan operasional dan dalam menjalankan kerja-kerja politik dan ideologis ke depan.
Dengan arah ideologis dan sikap yang jelas, kelembagaan dan mekanisme yang handal, dan program-program strategis yang lebih terukur, kita bias optimis menghadapi tahun-tahun yang sulit ke depan. Ini adalah tahun-tahun kebangkitan sebagaimana saya sampaikan dalam pidato pembukaan. Kita memiliki semua syarat yang diperlukan untuk bangkit; dan kita pasti bangkit.
Kader partai yang saya banggakan,
Sekalipun demikian, sejak awal saya harus tegaskan, jalan ideologis yang dipilih kita bersama adalah jalan yang keras. Jalan penuh godaan yang membutuhkan keteguhan hati untuk bisa terus melangkah ke puncak keemasan. Jalan ideologi menuntut hadirnya kader-kader militan sebagai penggerak. Kader-kader yang percaya bahwa di ujung paling akhir perjalanan panjang kita, telah menanti masa depan bersama yang lebih baik. Kita tidak mungkin melewati jalan ideologi bahkan hanya untuk selangkah sekalipun, kecuali setiap kita bisa menjadi suluh bagi massa rakyat. Tetapi lebih dari sekadar adanya kader militan, jalan ideologis menuntut kita untuk bekerja dalam gotong-royong dimana ringan sama dijinjing, berat sama dipikul; kita dituntut untuk bermusyawarah untuk mufakat dalam setiap keputusan yang kita ambil; dan kita diharuskan untuk terus percaya pada kekuatan dari bhinneka tunggal ika, kekuatan dari keragaman dalam kesatuan kolektif.
Saudara-saudara,
Lima tahun ke depan PDI Perjuangan pasti dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Kita harus mentransformasikan kepartaian kita, sehingga mampu menjawab perubahan jaman yang sangat cepat. Tetapi pada saat yang bersamaan, penyiapan tunas-tunas pemimpin baru partai dan bangsa harus bisa dituntaskan. Kita tidak mungkin menghentikan regenerasi. Ia adalah hukum alam yang pasti. Yang mungkin kita lakukan adalah mempersiapkan sebaik mungkin agar regenerasi bukan semata-mata menjadi sebuah proses pergantian usia. Ia harus sekaligus menjadi proses keberlanjutan tugas sejarah dan cita-cita masa depan yang tidak pernah terputus. Regenerasi adalah proses penyegaran dan kontekstualisasi fungsi partai sebagai alat sekaligus wahana ideologis perjuangan rakyat.
Hal ini perlu saya garis bawahi karena pengalaman bangsa ini membuktikan, regenerasi kadang berubah menjadi titik penyangkalan dan pemberontakan atas masa lalu. Padahal guru ideologis bersama kita, Bung Karno, dengan sangat lantang telah memperingatkan setiap anak bangsa tentang Jasmerah – bahwa kita jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Mengapa? Karena dalam sejarah seluruh jati diri kita tersimpan; dan dalam keberlanjutan tugas sejarah, eksistensi masa kini dan masa depan kita terus terjaga.
Sebagai Ketua Umum, saya akan menggunakan seluruh kewenangan dan kewibawaan yang saya miliki untuk memastikan regenerasi yang melampaui soal usia bisa diwujudkan dengan sebaik-baiknya. Kepada sesama generasi saya serukan, marilah kita menyiapkan dengan sebaik-baiknya proses alih generasi yang pasti akan tiba ini. Marilah kita bersama-sama menciptakan lingkungan politik yang memungkinkan tunas-tunas baru dapat tumbuh, berkembang dan mencapai tingkat keindahannya dalam 5 tahun ke depan. Sementara kepada tunas-tunas muda partai dan bangsa, persiapkanlah dirimu agar tugas sejarah yang telah ditakdirkan kepada kita sebagai kekuatan politik, dapat diterima sebagai sebuah kehormatan yang akan dibela dan diperjuangkan dengan sekuat kemampuan jiwa dan hati, serta akal sehat saudara-saudara.
Saudara-saudara kader partai yang saya banggakan,
DPP yang baru saja saya lantik dimaksudkan untuk menjawab tantangan-tantangan di atas. Di pundak DPP baru agenda besar transformasi kepartaian dan regenerasi di atas dipertaruhkan. Saya berharap setiap anggota DPP menangkap dengan sebaik-baiknya bukan saja keputusan-keputusan yang telah diambil Kongres III ini, tapi seluruh suasana kebatinan yang mendinamisasi proses berkongres kali ini. Saudara-saudara bahkan dituntut untuk menangkap seluruh alur sejarah partai sebagai pegangan dalam kerja-kerja politik dan ideologis. Jadilah DPP Partai yang berkerja dengan tuntunan ideologis yang jelas. Jangan pernah mengkhianati takdirmu sebagai kader Pancasilais. Ingatlah pesan Bung Karno:
“Jangan setengah-setengah!
Siapa tidak mau hancur lebur, harus berjuang mati-matian, atau harus membanting tulang habis-habisan! Karena itu janganlah setengah-setengah, berjuang membanting tulanglah seperti ‘bukan manusia lagi’ – berjuang mati-matianlah dan membanting tulanglah habis-habisan seolah-olah kita ini malaikat-malaikat yang menyerbu dari langit.”

Apakah kalian sanggup?

Saudara-saudara yang saya cintai dan banggakan,
Sebelum mengakhiri pidato ini, ijinkan saya sekali lagi menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan rakyat Bali atas segala bantuannya yang memungkinkan penyelenggaraan Kongres III ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Kepada aparatur keamanan, terimakasih dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan. Kepada semua pihak yang telah membantu saya haturkan terimakasih mendalam. Kepada sahabat-sahabat Media, sekali lagi terimakasih atas keteguhan hati kalian membantu dan menyuarakan kepada publik di seantero nusantara, proses berkongres kali ini.
Untuk panitia, kalian semua telah membuktikan bahwa tidak ada pekerjaan yang berat dan mustahil jika kita bergotong royong. Terimakasih dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan.
Akhirnya, kepada semua utusan Kongres dari setiap pelosok negeri, terimalah hormat dan terimakasih saya dan jajaran DPP yang baru. Doa saya menyertai kepulangan saudara-saudara ke daerah masing-masing. Sampaikan penghargaan saya pada setiap anggota keluargamu dan sampaikan salam perjuangan untuk setiap tetangga dan sesama kader PDI Perjuangan. Untuk kader PDI Perjuangan yang kini mendapatkan kepercayaan rakyat – para bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota, serta gubernur/wakil gubernur --, sampaikan salam hangat saya untuk setiap rakyatmu. Sampaikan kepada mereka dengan kepala yang tegak bahwa kita tetap adalah bagian dari suka-duka rakyat Indonesia.

Saudara-saudara,
Saya tidak tahu akan diberi hidup oleh Tuhan sampai umur berapa. Tetapi permohonanku kepadaNya ialah, supaya hidupku itu hidup yang manfaat. Manfaat bagi tanah air dan bangsa, manfaat bagi sesama manusia. Permohonanku ini saya panjatkan pada tiap-tiap sembahyang sebab Dia-lah asal segala asal, Dia-lah “purwaning dumadi”.

Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om Santi Santi Om.

Merdeka!!!

Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Om Santi Santi Santi Om.

MERDEKA !!!



MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
KETUA UMUM DPP PDI PERJUANGAN
MASA BAKTI 2010-2015